#SELAMAT PAGI TAPANULI
(Mencoba lebih memahami apa arti marboru ni tulang)
____________________________________________
Para pembaca blog, yang sudah pernah "saabit" bersama boru tulangnya atau yang pernah “marsitulakan” pun masikojaran. lewat blog “Marpariban” ini, penulis ingin memantau lebih banyak, "Apa dan bagaimana sebenarnya marboru tulang' dalam budaya batak, bagaimana pandangan para orang tua atau para anak muda mengenai hal ini.bagaimana pula hal ini tertuang lewat adat, budaya atau seni sastra"
Tujuan pembahasan, hanya sekedar ingin tahu lebih banyak, sekaligus menikmati karya-karya sastra batak yang berhu bungan dengan boru ni tulang. Seperti pantunnya, musik atau lagu dan juga operanya.
Adapun mengenai penting tidaknya marboru tulang tidak menjadi penting dalam pemba hasan ini, "harana adong dope attong hatobangon sisuanon na lebih pantas manyuan sangape mambahas masalah boru ni tulang on" botimada.
Berikut uraian singkatnya :
* Pemahaman Sada
- Boru ni tulang bagi seorang laki-laki atau anak ni namboru bagi seorang perempuan adalah sesuatu yang istimewa dalam sistem kekerabatan orang Batak. (Olohon masangoni).
- Dalam sistim kekerabatan suku batak. Hubungan ini disebut dengan
mar boru ni tulang atau marpariban.
Mengapa hubungan pariban menjadi sesuatu yang istimewa? karena menurut adat batak, hubungan inilah yang dianjurkan untuk menikah.
* Pemahaman Dua
Apabila hubungan kekerabatan seorang isteri dengan suaminya semakin dekat, maka peluang anak yang dilahirkan menurunkan sifat2 genetik yang buruk (resesif) akan semakin besar.
Dan sebaliknya, bila semakinjauh maka peluang sifat baiklah (dominan) yang lebih besar diturunkan. Jadi menurut ilmu biologi khususnya genetika, sangat tidak dianjurkan orang yang marpariban menikah. Tetapi di lain sisi hubunga pariban memciptakan sebuah keteraturan. (Kutipan do on kawan, jagan pula kalian bilang, mapistar-pistarkonma
bayo on).
* Pemahaman Tiga
Aturan menikah dengan boru tulang atau pariban sekarang tidak lagi menjadi sesuatu yang mutlak, walaupun masih banyak para orang tua mengharapkan anaknya menikah dengan pariban, bahkan ada orang tua yang telah menjodoh kan anak mereka sejak kecil. Imuse ma ninna.
Di kota besar seperti Jakarta dan kota-kota lainnya, budaya tersebut sudah bergeser. Anakmuda batak yang tinggal di kota (anak parjalang) sudah memiliki banyak pilihan. Suku lain seperti jawa, sunda, menado dan melayu juga menjadi pilihan. (Pandokkon ni sebagian halak unjeges muse ninna. Tai penulis inda porcaya ba. hahahaha....)
Pernyataan di atas adalah pilihan gadis nusantara. Kenyataan nya suku batak juga cukup banyak yang menikah dengan gadis dari negara lain, seperti orang eropa, amerika, cina, india bahkan timur tengah
(Kutipan : Sian Jerman ho Ito, jadi turis hasian, tu samosir pulo nauli. Jatuh cinta au tuho, jatuh cinta ho tu au...) adalah gambaran awal terjadinya pernikahan antar negara.
Demikian sekilas info mengenai marboru tulang di Tanah Batak pada umumnya. Mudah-mudahan dapat menjadi tambahan pemahaman bagi kita. Botima puang.
Selamat Pagi muse...!
__________________________________________________________
Sejak diposting sampai 24 Agustus 2012 di lihat 22 kali.